TENTANG
DESA PANJI
Panji, Sukasada, Buleleng
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Desa
Panji
|
|
81161
|
|
Luas
|
- 1061 Ha
|
Jumlah penduduk
|
- 8.537 Jiwa
|
Kepadatan
|
-
|
Daftar isi
DESA PANJI
Desa Panji adalah desa yang terletak di wilayah Bali utara
tepatnya berada di kecamatan Sukasada,
kabupaten Buleleng,
provinsi Bali, Indonesia. sebagian besar
masyarakatnya bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Total jumlah penduduk
pada tahun 2009 adalah 8.537 Jiwa. Luas desa 1061 ha. terletak pada ketinggian
200m- 650m diatas permukaan laut.
SEJARAH[sunting | sunting
sumber]
Zaman
Pemerintahan Dalem Segening Klungkung:[sunting | sunting sumber]
Secara umum bahwa sejarah cikal
bakal Desa Panji berawal dari zaman pemerintahan Dalem Segening di Kerajaan
Klungkung, Bahwa pada masa itu raja Dalem Segening telah melakukan hubungan
gelap dengan seorang selirnya yang benama Ni Luh Pasek yang konon dia ( Ni Luh
Pasek ) berasal dari wilayah Bali Utara ( sekarang Buleleng ),Dari hasil
hubungannya tersebut lahirlah seorang sentana ( anak ) yang diberi nama I Gusti
Gede Pasekan (Ki Barak).
Sebagaimana legenda yang masih
dipercaya sampai saat ini, bahwa pada saat kelahirannya ( I GUsti Gede Pasekan
) menunjukan ciri-ciri yang sangat menonjol yakni pada saat Ki Barak tidur,sang
raja melihar cahaya yang memancar dari ubun-ubun ( pabaan ) Ki Barak. Melihat
pertanda tsb akhirnya sang raja memanggil penasehat istana serta menanyakan
tentang apa arti pertanda tsb. Akhirnya menurut pengamatan spiritualnya,
penasehat istana mengatakan bahwa kelak dia ( Ki Barak ) akan menjadi orang
yang berpengaruh dan berkuasa di jagat ini. Rupa-rupanya hal ini menimbulkan
keresahan dalam hati sang raja tentang keutuhan kerajaan di kemudian hari.
Akhirnya atas saran dari
penasehat istana,maka raja Dalem Segening memutuskan untuk mengirim Ki Barak ke
Bali Utara, disamping untuk menghindari perpecahan di dalam kerajaan keputusan
ini juga sebagai sebuah tindakan politis dalam perluasan kekuasaan nantinya.
Sehingga pada saat Ki Barak genap berumur 15 tahun kemudian raja Dalem Segening
memerintahkan Ki Barak untuk pergi ke Bali Utara. Hingga pada akhirnya dia
sampai dan menetap di Desa Panji.
Pada saat dia sampai di Desa
Panji,di Desa Panji sudah berdiri sebuah kerajaan kecil yang diperintah oleh
seorang raja yang sangat bengis yang bernama Ki Pungakan Gendis. Sebuah momen
yang sangat penting dalam perjalan sejarah Desa Panji adalah adanya sebuah
sayembara besar untuk menolong sebuah kapal laut besar milik seorang pengusaha
dari cina yang karam di Segara Penimbangan. "Barang siapa yang
dapat mengembalikan/mendorong kapal tsb ke tengah laut, maka semua isi kapal
tsb akan dihadiahkan kepadanya." Masyarakat
berbondong-bondong untuk mengikuti sayembara tsb namun tidak ada yang berhasil
termasuk Ki Pungakan Gendis. Akhirnya Ki Barak pun ikut dalam sayembara
tsb,dengan kemampuan gaib sebilah keris yang dibawanya dia mengacungkan
tangannya kearah kapal tsb,dan perlahan-lahan kapal tsb bergerak ketengah,
seketika itu masyarakat yang menyaksikan bersorak mengelukan-elukan Ki Barak
dan pedagang cina itu pun memberikan semua isi kapalnya yang berupa
emas,berlian,kain,beras dan lain sebagainya sehingga membuat Ki barak menjadi
kaya-raya.
Melihat prestasi gemilang serta dukungan
rakyat yang semakin besar terhadap Ki Barak, maka Ki Pungakan Gendis kian murka
hingga pada akhirnya memutuskan untuk melakukan peperangan dengan Ki Barak dan
akhirnya Ki Pungakan Gendis tewas dan peperangan dimenangkan oleh Ki Barak.
Dengan gugurnya raja Pungakan Gendis itu,maka mulai lah era pemerintahan baru
di bawah kekuasaan I Gusti Gede Pasekan Yang kemudian dikenal sebagai I Gusti
Ngurah Panji Sakti yang setelah dinobatkan menjadi raja bergelar Anglurah
Ki Barak Panji Sakti.
Dibawah bendera kerajaan Anglurah
Ki Barak Panji kepentingan rakyat diprioritaskan,serta didukung dengan pola
tata pemerintahan yang baik sehingga dia benar-benar mendapat tempat di hati
rakyatnya, berwibawa, arif dan bijaksana. Selama pemerintahannya,dia pun secara
terus menerus mengembangkan daerah kekuasaanya hingga pada akhirnya seluruh
wilayah bali Utara ( Buleleng ) dikuasainya. Belum merasa puas dengan
kekusaannya di Bali Utara, Ki Barak terobsesi untuk melakukan perluasan
kekuasaan sampai ke Pulau jawa. Beberapa wilayah di pulau jawa yang berhasil di
taklukan adalah wilayah Blangbangan yang di pimpin oleh raja yang bernama Ki
Pasung Gerigis
"Ada beberapa versi cerita
mengenai perjalanan Panji Sakti. Punya masukan? silakan edit untuk
tambahan."
Sumber: Sejarah Singkat Desa Panji
Era
Kolonialisme Sampai Sekarang:[sunting | sunting sumber]
Mohon bantuan untuk isi.
DEMOGRAFI[sunting | sunting
sumber]
·
Luas
Wilayah desa Panji : 1061 Ha.
·
Terletak
pada ketinggian 200m-650m diatas permukaan laut
Batas-batas
desa :[sunting | sunting sumber]
·
Sebelah
Utara : Desa bhakti seraga
·
Sebelah
Selatan : Desa wanagiri
·
Sebelah
Barat : Desa Panji Anom
·
Sebelah
Timur : Desa Sambangan
Desa Panji terdiri
dari 8 Banjar dinas :[sunting | sunting sumber]
1. Banjar Dinas Mekar Sari
2. Banjar Dinas Mandul
3. Banjar Dinas Dangin Pura
4. Banjar Dinas Dauh Pura
5. Banjar Dinas Kelod Kauh
6. Banjar Dinas Bangah
7. Banjar Dinas Babakan
8. Banjar Dinas Kembang Sari
Jumlah Penduduk[sunting | sunting sumber]
Data Desember 2009 :
·
Laki-laki
: 4.279 Jiwa
·
Perempuan
: 4.258 Jiwa +
·
Jumlah
keseluruhan : 8.537 Jiwa
·
Kepala
Keluarga (KK) : 2.262 jiwa
Mata Pencaharian
Penduduk[sunting | sunting sumber]
·
Petani
·
Sektor
Perkebunan
·
Peternak
·
Piengerajin
·
Pegawai
Pemerintahan ( TNI,Polri,PNS)
·
Pedagang
·
Swasta
Organisasi Subak[sunting | sunting sumber]
1. Subak Dauh Bunut
2. Subak Babakan Dauh Sema
3. Subak Tegal Panji
4. Subak Bangah
5. Subak Lapang Bedangin
6. Subak lapang Bedauh
7. Subak Mandul
8. Subak Kedu
SARANA
PENDIDIKAN[sunting | sunting sumber]
Jumlah TK : 1 Unit ,yaitu TK
Tunas Mekar.
Jumlah SD : 6 Unit ,yaitu
1. SD N 1 Panji
2. SD N 2 Panji
3. SD N 3 Panji
4. SD N 4 Panji
5. SD N 4 Panji
6. SD N 5 Panji
7. SD N 6 Panji
TEMPAT
WISATA[sunting | sunting sumber]
Monumen
Bhuwana Kerta:[sunting | sunting sumber]
Didesa Panji terdapat sebuah
monumen perjuangan rakyat Bali pada jaman kolonialisme Belanda yang dikenal
dengan "Monumen Bhuwana Kerta" Monumen perjuangan ini
dibangun setelah perjuangan rakyat Bali dalam mempertahankan daerahnya dari
kolonialisme Belanda yang ingin memecah belah rakyat Bali pasca proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. Dalam kesempatan itu, rakyat Bali,
khususnya Bali Utara membuat ikrar yang berbunyi: “Bila Republik Indonesia
menang, ditempat ini akan dibangun sebuah Pura Republik”. Ikrar nasionalisme
ini diucapkan oleh para pejuang kemerdekaan pada 17 Januari 1948.
Monumen Bhuwana Kerta pun
dibangun dengan peletakan batu pertama pembangunannya dilaksanakan pada 31
maret 1966. Luas areal Monumen Bhuwana Kerta sekitar 1,350 hektar. Monumen
Bhuwana Kerta bertinggi 17 meter, merupakan visualisasi simbolik angka keramat
kemerdekaan bangsa Indonesia. Puncak monumen berwujud padmasana dan api,
merupakan simbol Tuhan yang memberi anugerah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Di bawah wujud padmasana dan api terdapat wujud delapan helai daun teratai
simbol asthadala, manifestasi Tuhan dalam keyakinan Hindu. Selain itu, bentuk
ini merupakan simbol dari bulan kemerdekaan bangsa Indonesia.
POTENSI
DESA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN[sunting | sunting sumber]
1. Sektor Pertanian :
Kurang potensial untuk di kembangkan karena factor pengairan yang kurang
mendukung disamping biaya produksi yang terlalu tinggi.
2. Sektor Perkebuanan :
Yang masih potensial adalah perkebunan cengkeh dan tembakau.
3. Sektor peternakan :
Sebagian besar jenis peternakan potensial untuk dikembangkan di Desa
Panji,tetapi kendalanya adalah factor pemasaran.
4. Sektor Kerajinan :
Sektor kerajinan juga cukup potensial untuk dikembangkan di Desa Panji, namun
kendala pemasaran yang sangat tergantung pada pesanan dan keadaan pariwisata.
5. Sektor Pariwisata :
Saat ini sudah mulai banyak warga negara asing yang tinggal dan menetap di desa
panji, hal ini karena suasana di desa ini masih asri dan penduduk lokal yang
sangat ramah.
Pranala
luar[sunting | sunting sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar